Senin, 19 April 2021

Laporan Hasil Bacaan, Senin, 19 April 2021

Laporan Hasil Bacaan, Senin, 19 April 2021

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Halo teman-teman

Perkenalkan Nama saya Anis Hasanah, NIM 11811066,  kelas B, Semester 6, Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak.

Blog ini dibuat dan ditulis untuk pemenuhan tugas mingguan terkait laporan hasil bacaan pribadi pada mata kuliah Magang 2 yang diampu oleh Ibu Farninda Aditya, M. Pd.

Semoga bermanfaat

OBSERVASI

A.    Pengertian Observasi

Kata “observasi” berasal dari bahasa Latin yang berarti melihat dan memperhatikan. Sedangkan secara istilah observasi merupakan proses untuk melihat, memperhatikan, mengamati, meninjau, dan mengawasi dengan teliti suatu objek tertentu untuk mendapat data yang valid dan informasi yang benar yang dibutuhkan suatu kegiatan, sebuah instansi untuk suatu kepentingan tertentu.

Observasi merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan cara mengamati atau meninjau secara cermat dan langsung di lokasi penelitian untuk mengetahui kondisi yang terjadi atau membuktikan kebenaran dari sebuah desain penelitian yang sedang dilakukan.

Kegiatan observasi dilakukan untuk memproses objek dengan maksud untuk merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan ide-ide yang sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dan melanjutkan ke proses investigasi.

Secara umum, observasi adalah aktivitas untuk mengetahui sesuatu dari fenomena-fenomena. Aktivitas tersebut didasarkan pada pengetahuan dan gagasan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi dari fenomena yang diteliti. Informasi yang didapat harus bersifat objektif, nyata, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Pengamatan atau observasi adalah aktivitas terhadap suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian.

Pengertian Observasi Menurut Para Ahli:

Menurut Sugiono, mengemukakan bahwa observasi merupaka suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantaranya yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.

Sedangkan menurut Prof. Dr. Sofyan S. Willis, menyatakan bahwa observasi merupakan pengamatan dan pencatatan terhadap subjek ataupun kejadian yang dilakukan dengan cara sistematis.

Adapun menurut menurut Zainal Arifin, menyebutkan bahwa: “Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif, dan rasional dari berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun di dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu.

Fungsi dari observasi adalah untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan tindakan dengan rencana tindakan yang disusun sebelumnya dan mengetahui pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung, sehingga dapat diharapkan menghasilkan perubahan yang diharapkan.

Berdasarkan pengertian observasi menurut beberapa pendapat para ahli yang telah dikemukakan, bahwa lembar observasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara mengamati dan mencatat aspek-aspek yang diteliti atau diselidiki secara sistematis, logis, objektif, dan rasional dari berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun di dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu.

Winarno, menjelaskan dalam menggunakan metode observasi  cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau belangko pengamatan sebagai instrumen. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan observasi, diantaranya:

1.      Memperhatikan fokus penelitian, kegiatan apa yang harus diamat, baik yang umum maupun yang khusus. Kegiatan yang umum maksudnya yaitu segala sesuatu yang terjadi di dalam kelas harus diamti dan dikomentari sera dicatat dalam catatan lapangan. Sedangkan observasi kegiatan khusus, maksudna ialah observasi tersebut hanya memfokuskan pada kegiatan khusus yang terjadi di dalam kelas, seperti kegiatan tertentu atau praktik pembelajaran tertentu.

2.      Menentukkan kriteria yang diamati, dengan terlebih dahulu mendiskusikan ukuran-ukuran apa yang digunakan dalam pengamatan.

 

B.     Jenis-Jenis Observasi

Observasi terdiri dari berbagai macam jenis, antar lain jika dilihat dari segi proses pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu observasi berperan serta/ aktif (participant observation) dan observasi non partisipan/pasif (non participant Observation), sedangka jika dilihat dari segi instrument yang digunakan observasi dibedakan menjadi observasi terstruktur dan tidak terstruktur. Selain itu ada pula jenis observasi yang lain diantaranya observasi terbuka, observasi terfokus, dan observasi sistematik. Masing-Masing diuraikan sebagai berikut:

1.      Observasi Partisipan (participant observation). Dalam observasi ini, peneliti terlibat langsung dengan kegiatan sehari-hari orang  yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber pengamatan, peneliti ikut melakukan apa tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak. Misalnya, guru yang bertindak sebagai peneliti di dalam kelasnya. Sebagai guru, peneliti hendaknya mencatat hasil pengamatannya secara sistematis.

2.      Observasi Non-Partisipan (non participant Observation). Didalam jenis observasi ini, peneliti tidak terlibat secara langsung, peneliti hanya mencatat, menganalisis, dan membuat kesimpulan tentang perilaku objek yang diteliti. Pengumpulan data dengan observasi ini tidak akan mendapatkan data yang akurat karena peneliti tidak mengalami secara langsung apa yang dirasakan oleh objek penelitiannya. Contohnya, seorang guru yang bertindak sebagai pengamat di kelas guru lain yang mengajar (bukan di elasnya) dan guru tersebut hanya mengamati apa yang terjadi di dalam kelas tersebut.

3.      Observasi Terstruktur, adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan, dan dimana tempatnya. Observasi terstruktur dilakukan apabila peneliti telah mengetahui dengan pasti variable apa yang akan diamati. Dalam melakukan pengamatan, peneliti menggunakan instrumen penelitian yang telah teruji validitas dan realibilitasnya. Berikut contoh observasi terstruktur yang menunjukan bahwa peneliti sedang menghitung berapa jumlah siswa yang bersedia menjawab pertanyaan guru tanpa ditunnjuk (sukarela),  dengan ditunjuk (tidak sukarela), selan itu juga dinilai secara kualitatif apakah jawaban yang diberkan siswa benar, salh atau bahkan tidak menjawab pertanyaan yang diajukan (di luar sasaran). Kemudian guru menjumlahkan jawaban dari masing-masing kriteria penilaian.

4.      Observasi terbuka, merupakan teknik observasi yang dilakukan dengan cara mencatat segala sesuatu yang terjadi di dalam kelas. Misalnya ketika melakukan tanya jawab dengan siswa, segala sesuatu yang terjadi ketika kegiatan berlangsng dicatat oleh guru sebagai bahan observasi yang selanjutnya akan dianalisis dan akhirnya dibuat kesimpulan.

5.      Observasi terfokus, dilakukan apabila peneliti ingin mencari data dengan memfokuskan masalah yang akan ditelitnya, misalnya peneliti ingin mengumpulkan data tentang pola interaksi antara guru dengan siswa melalui teknik bertanya guru.

6.      Observasi sistematik, observasi ini cenderung menggunakan skala yang pada dasarnya adalah hasil pemikiran orang lain yang menyusun skala tersebut, selain itu pengamatan dengan menggunakan skala akan sangat menekankan pada aspek penelitian kuantitatif, yang akan mendahulukan perhitungan jumlah dibandingkan dengan kualitas analisisnya.

 

C.    Objek Observasi

Objek penelitian yang diobservasi menurut Spradley dalam Sugiyono (2013: 229) dinamakan situasi sosial, yang terdiri dari tiga komponen yaitu: 1) tempat dimana interaksi dalam situasi sosial sedang berlangsung, 2) pelaku atau orang-orang yang sedang memainkan peran tertentu, 3) aktivitas atau kegiatan yang dilakukan dalam situasi sosial yang sedang berlangsung. Selanjutnya, melakukan pengmatan merupakan sesuatu yang tidak selamanya baku, terkadang kita bisa menentukan polanya sendiri, berdasarkan pola diatas. Misalnya akan melakukan pengamatan pada situasi sosial kegiatan pendidikan jasmani, maka tempatnya adalah dilingkungan dengan segala karakteristiknya, aktivitasnya adalah kegiatan belajar mengajar meliputi aktivitas gerak atau pembelajaran teori pendidikan jasmani di kelas.

 

D.    Kelebihan dan Kekurangan Observasi

1.      Kelebihan Observasi

Keunggulan metode ini adalah banyak gejala yang hanya dapat diselidiki dengan observasi, hasilnya lebih akurat dan sulit dibantah, anyak objek yang hanya bersedia diambil datanya hanya dengan observasi, misalnya terlalu sibuk dan kurang waktu untuk diwawancarai atau menisci kuesioner, kejadian yang seremak dapat diamati dan dicatat serempak pula dengan memperbanyak observer, dan banyak kejadian yang dipandang kecil ternyata sangat menentukan hasil penelitian.

2.      Kekurangan Observasi

Kelemahan metode ini adalah observasi  tergantung pada kemampuan pengamatan dan mengingat, kelemahan-kelemahan observer dalam pencatatan, banyak kejadian dan keadaaan objek yang sulit diobservasi, terutama yang menyangkut kehidupan pribadi yang sangat rahasia, dan observasi sering menjumpai observer yang bertingkah laku baik dan menyenangkan karena tahu bahwa ia sedang diobservasi.

 

Sumber:

Setya, Mustafa Pinton., Gusdiyanto, Hafidz., dkk. 2020. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Tindakan Kelas Dalam Pendidikan Olahraga. Malang: UIN Malang

 

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Laporan Hasil Bacaan, Senin, 19 Juli 2021

  Laporan Hasil Bacaan, Senin, 19 Juli 2021 Bismillahirrahmanirrahim Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Halo teman-teman Pe...