Laporan Hasil Bacaan, Senin 14 Juni 2021
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh
Halo teman-teman
Perkenalkan Nama saya Anis
Hasanah, NIM 11811066, kelas B, Semester 6, Program Studi Pendidikan
Agama Islam (PAI), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Pontianak.
Blog ini dibuat dan
ditulis untuk pemenuhan tugas mingguan terkait laporan hasil bacaan pribadi
pada mata kuliah Magang 2 yang diampu oleh Ibu Farninda Aditya, M. Pd.
Semoga Bermanfaat.
Pengembangan Media Pembelajaran
A. Konsep Dasar Media
Pembelajaran
1. Pengertian Media
Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin yang merupakan
bentuk jamak dari kata Medium yang secara harfiah berarti ‘perantara’
atau ‘pengantar’ (Arief S. Sadiman, dkk., 2006: 6). Dalam bahasa Arab, kata
media atau perantara disebut dengan kata و سا ءل bentuk jamak dari و سىلة
(Mahmud Yunus, tt.: 499). Jadi secara bahasa media berarti pengantar pesan dari
pengirim kepada penerima pesan. Secara lebih khusus, pengertian media dalam
proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis,
atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi
visual atau verbal (Azhar Arsyad, 1996: 3).
AECT
(Association of Education and Communication Technology) memberi batasan
tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk
menyampaikan pesan atau informasi. Adapun National Education Association
(NEA) mengartikan media sebagai segala benda yang dapat dimanipulasikan;
dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan
untuk kegiatan tersebut (Koyo K., dkk, 1985: 42). Fleming menyebut media dengan
istilah mediator yang diartikan sebagai penyebab atau alat yang turut campur
tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya. Dengan istilah mediator media
menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara
dua pihak utama dalam proses belajar-peserta didik dan isi pelajaran. Di
samping itu, mediator dapat pula mencerminkan pengertian bahwa setiap sistem
pembelajaran yang melakukan peran mediasi, mulai dari guru sampai kepada
peralatan paling canggih, dapat disebut media. Ringkasnya, media adalah alat
yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pembelajaran (Azhar Arsyad,
1996: 4). Sementara itu, menurut Anderson, media pembelajaran adalah media yang
memungkinkan terwujudnya hubungan langsung antara karya seseorang pengembang
mata pelajaran dengan para siswa. Secara umum wajarlah bila peranan guru yang
menggunakan media pembelajaran sangatlah berbeda dari peranan seorang guru
“biasa” (Ronald H. Anderson, 1987: 21).
Menurut
Azhar Arsyad (2003: 6) media pendidikan memiliki ciri-ciri umum sebagai
berikut:
a.
Media pendidikan
memiliki pengertian fi sik yang dewasa ini dikenal sebagai hardware
(perangkat keras), yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat, didengar, atau
diraba dengan pancaindera.
b.
Media pendidikan
memiliki pengertian nonfi sik yang dikenal sebagai software (perangkat
lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang
merupakan isi yang ingin disampaikan kepada peserta didik.
c.
Penekanan media
pendidikan terdapat pada visual dan audio.
d.
Media pendidikan
memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik di dalam maupun di luar
kelas.
e.
Media pendidikan
digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan peserta didik dalam
proses pembelajaran.
f.
Media pendidikan
dapat digunakan secara massal (misalnya: radio, televisi), kelompok besar dan
kelompok kecil (misalnya: fi lm, slide, video, OHP), atau perorangan (misalnya:
modul, komputer, radio tape/kaset, video recorder).
Berdasarkan
berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
dari pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
minat serta kemauan peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar
terjadi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secara efektif.
Pengertian
media pendidikan seperti di atas didasarkan pada asumsi bahwa proses
pendidikan/pembelajaran identik dengan sebuah proses komunikasi. Dalam proses
komunikasi terdapat komponen-komponen yang terlibat di dalamnya, yaitu sumber
pesan, pesan, penerima pesan, media, dan umpan balik. Sumber pesan yaitu
sesuatu (orang) yang menyampaikan pesan). Pesan adalah isi didikan/isi ajaran
yang tertuang dalam kurikulum yang dituangkan ke dalam simbol-simbol tertentu (encoding).
Penerima pesan adalah peserta didik dengan menafsirkan simbol-simbol tersebut
sehingga dipahami sebagai pesan (decoding). Media adalah perantara yang
menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Proses komunikasi tersebut
dapat digambarkan dalam bentuk skema sebagai berikut:
Keterangan:
S : sumber pesan
M : media
P : penerima pesan
U : umpan balik
2.
Ciri-ciri,
Fungsi, dan Kegunaan Media Pembelajaran
a.
Ciri-ciri Media
Pembelajaran
Gerlach & Ely mengemukakan tiga ciri
media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa-apa saja yang
dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu (atau kurang efisien) melakukannya
(Azhar Arsyad, 2005: 12). Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut:
1)
Ciri Fiksiatif (Fixative
Property)
Ciri ini menggambarkan kemampuan media
merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau
objek. Suatu peristiwa atau objek dapat diurut dan disusun kembali dengan media
seperti fotografi , video tape, audio tape, disket komputer, dan film. Suatu
objek yang telah diambil gambarnya (direkam) dengan kamera atau video kamera
dengan mudah dapat direproduksi dengan mudah kapan saja diperlukan. Dengan ciri
fi ksatif ini, media memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek yang
terjadi pada satu waktu tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu.
Contohnya adalah peristiwa tsunami, gempa bumi, banjir, dan sebagainya dapat
diabadikan dengan rekaman video, pelaksanaan ibadah haji juga dapat direkam
dengan kamera atau alat perekam audio visual sehingga dapat digunakan sebagai
media pendidikan agama Islam.
Ciri fiksatif ini amat penting bagi guru
karena kejadiankejadian atau objek yang telah direkam atau disimpan dengan
format media yang ada dapat digunakan setiap saat. Peristiwa yang kejadiannya
hanya sekali (dalam satu dekade atau satu abad) dapat diabadikan dan disusun
kembali untuk keperluan pembelajaran. Prosedur laboratorium yang rumit dapat
direkam dan diatur untuk kemudian direproduksi berapa kali pun pada saat
diperlukan. Demikian pula kegiatan peserta didik dapat direkam untuk kemudian
dianalisis dan dikritik oleh peserta didik sejawat baik secara perorangan
ataupun secara kelompok.
2)
Ciri Manipulatif (Manipulative
Property)
Transformasi suatu kejadian atau objek
dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan
waktu berhari-hari atau bahkan berbulanbulan dapat disajikan kepada peserta
didik dalam waktu yang lebih singkat lima sampai sepuluh menit. Misalnya,
bagaimana proses pelaksanaan ibadah haji dapat direkam dan diperpendek
prosesnya menjadi lima sampai sepuluh menit, demikian pula proses kejadian
manusia mulai dari pertemuan sel telur dengan sperma hingga lahir menjadi
seorang bayi. Di samping dapat dipercepat, suatu kejadian dapat pula
diperlambat pada saat menayangkan kembali hasil suatu rekaman video. Misalnya,
proses terjadinya gempa bumi yang hanya kurang dari satu menit dapat
diperlambat sehingga lebih mudah dipahami oleh peserta didik bagaimana proses
terjadinya gempa tersebut.
3)
Ciri Distributif (Distributive
Property)
Ciri distributif dari media memungkinkan
suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan
kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar peserta didik dengan stimulus
pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu. Dewasa ini, distribusi
media tidak hanya terbatas pada satu kelas atau beberapa kelas pada
sekolah-sekolah di dalam suatu wilayah tertentu, tetapi juga media itu misalnya
rekaman video, audio, disket komputer dapat disebar ke seluruh penjuru tempat
yang diinginkan kapan saja, sehingga media tersebut dapat digunakan untuk
banyak kelompok di tempat yang berbeda dalam waktu yang sama
Sekali informasi direkam dalam format media
apa saja, ia dapat direproduksi seberapa kali pun dan siap digunakan secara
bersamaan di berbagai tempat atau digunakan secara berulang-ulang di suatu
tempat. Konsistensi informasi yang telah direkam akan terjamin sama atau hampir
sama dengan aslinya.
b.
Fungsi dan Kegunaan
Media Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran melibatkan berbagai
komponen. Salah satunya yang tidak kalah penting adalah komponen media. Media
memiliki fungsi dan kegunaan yang sangat penting untuk membantu kelancaran
proses pembelajaran dan efektivitas pencapaian hasil belajar.
1)
Fungsi Media
Pembelajaran
Menurut Levie dan Lentz (Azhar Arsyad,
2005: 16), khususnya media visual, mengemukakan bahwa media pendidikan memiliki
empat fungsi yaitu: fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi
kompensatoris. Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan
mengarahkan perhatian peserta didik untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran
yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi
pelajaran.
2)
Kegunaan Media
Pembelajaran
Berbagai kegunaan atau manfaat media
pembelajaran telah dibahas oleh banyak ahli. Arief S. Sadiman, dkk. (2005: 17-
18) menyampaikan kegunaan-kegunaan media pendidikan secara umum sebagai
berikut:
a)
Memperjelas
penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat visual.
b)
Mengatasi
keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, seperti:
(1) Objek atau benda yang terlalu besar
untuk ditampilkan langsung di ruang kelas dapat diganti dengan gambar, foto,
slide, realita, film, radio, atau model.
(2) Objek atau benda yang terlalu kecil
yang tidak tampak oleh indera dapat disajikan dengan bantuan mikroskop, fi lm,
slide, atau gambar.
(3) Kejadian langka yang terjadi di masa
lalu atau terjadi sekali dalam puluhan tahun dapat ditampilkan melalui rekaman
video, film, foto, slide di samping secara verbal.
(4) Objek atau proses yang amat rumit seperti
peredaran darah dapat ditampilkan melalui film, gambar, slide, atau simulasi
komputer.
(5) Kejadian atau percobaan yang dapat
membahayakan dapat disimulasikan dengan media seperti komputer, film, dan
video.
(6) Peristiwa alam seperti terjadinya letusan
gunung berapi atau proses yang dalam kenyataan memakan waktu lama seperti
proses kepompong menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan teknik-teknik rekaman
seperti time-lapse untuk film, video, slide, atau simulasi komputer.
c)
Penggunaan media
pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik.
Dalam hal media pendidikan berguna untuk meningkatkan kegairahan belajar;
memungkinkan peserta didik belajar sendiri berdasarkan minat dan kemampuannya;
dan memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara peserta didik dengan lingkungan
dan kenyataan.
d)
Memberikan
rangsangan yang sama, dapat menyamakan peng alaman dan persepsi peserta didik
terhadap isi pelajaran.
e)
Media pembelajaran
dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada peserta didik tentang
peristiwaperistiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya
interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya misalnya melalui
karyawisata, kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun binatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar